#

BKK Sabang Perketat Pengawasan Saat Kedatangan Kapal Pesiar MS Crystal Symphony dan Delegasi UEA

#Muhammad Yasir 10 Maret 2025

Sabang, 10 Maret 2025 – Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas II Sabang memperketat pengawasan terhadap kapal pesiar MS Crystal Symphony yang bersandar di Pelabuhan CT3 Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) serta rombongan delegasi Uni Emirat Arab (UEA) yang melakukan kunjungan ke Sabang. Langkah ini merupakan bagian dari upaya BKK Sabang dalam menjaga keamanan kesehatan di wilayah perairan, khususnya dengan meningkatnya arus kapal wisata dan investasi di kawasan ini.

Sebagai salah satu pintu masuk internasional, Pelabuhan Sabang memiliki peran penting dalam pengawasan lalu lintas orang dan barang. Petugas BKK Sabang melakukan pemeriksaan ketat terhadap 206 turis serta 416 anak buah kapal (ABK) MS Crystal Symphony. Pemeriksaan meliputi pengecekan dokumen kesehatan internasional, pemantauan suhu tubuh, serta pengawasan sanitasi kapal guna memastikan tidak ada potensi penyakit menular yang masuk ke wilayah Indonesia.

“Kami memastikan setiap kapal yang masuk telah memenuhi standar kesehatan kekarantinaan. Tim kami melakukan pemeriksaan menyeluruh, termasuk kondisi kesehatan awak serta penumpang,” ujar Kepala BKK Kelas II Sabang.

#
#

Selain itu, petugas BKK Sabang juga melakukan pengawasan terhadap delegasi UEA, termasuk Duta Besar UEA untuk Indonesia, Abdulla Salem AlDhaheri, guna memastikan mereka dalam kondisi sehat sebelum melakukan kunjungan resmi ke berbagai lokasi di Sabang. Pemeriksaan ketat ini dilakukan dengan koordinasi berbagai instansi terkait, termasuk otoritas pelabuhan dan BPKS.

Kedatangan Kapal Pesiar dan Antusiasme Wisatawan

MS Crystal Symphony, kapal berbendera Bahamas dengan ukuran 51.069 Gross Register Tonnage (GRT), tiba di Sabang setelah sebelumnya singgah di Phuket, Thailand. Para turis yang turun dari kapal disambut dengan tarian kreasi khas Aceh sebagai bentuk penghormatan dan sambutan budaya.

Deputi Komersial dan Investasi BPKS, Jeliting Pribadi, menyerahkan cendera mata kepada nahkoda kapal, Capt. Nenad Willheim, dalam suasana penuh keakraban. Jeliting menjelaskan bahwa kapal pesiar ini akan berada di Kota Sabang selama 10 jam sebelum melanjutkan perjalanan ke Colombo, Sri Lanka, pada pukul 19.00 WIB.

Para wisatawan memanfaatkan waktu singgah dengan menjelajahi berbagai destinasi unggulan seperti Pantai Iboih dan Kilometer Nol Indonesia. Banyak dari mereka yang menggunakan mobil wisata serta becak motor untuk berkeliling menikmati keindahan alam Sabang. Kehadiran kapal pesiar ini menjadi peluang ekonomi bagi pelaku wisata, khususnya jasa transportasi, travel, serta pedagang suvenir.

Delegasi UEA dan Potensi Investasi Sabang

Selain kedatangan kapal pesiar, Sabang juga menerima kunjungan strategis dari delegasi UEA yang meninjau Pelabuhan Container Terminal (CT) 3 dan CT 1 milik BPKS. Kunjungan ini merupakan bagian dari rencana investasi Mubadala Energy dalam pembangunan fasilitas logistik shorebase guna mendukung eksplorasi Blok Andaman.

Dubes UEA, Abdulla Salem AlDhaheri, menegaskan bahwa pihaknya siap menjalin kerja sama lebih lanjut dengan Indonesia, khususnya dalam pengembangan infrastruktur maritim. Bahkan, pemerintah UEA berencana menghubungkan Pelabuhan Sabang dengan Abu Dhabi Port untuk memperkuat jaringan perdagangan global.

Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, SE, menyatakan bahwa pemerintah siap mendukung investasi asing dengan memberikan kemudahan dalam perizinan dan fasilitas pendukung lainnya.

Dengan meningkatnya aktivitas kapal pesiar dan potensi investasi di Sabang, BKK Sabang berkomitmen untuk terus menjaga keamanan kesehatan wilayah dengan menerapkan prosedur kekarantinaan yang ketat. Langkah ini diharapkan dapat mendukung perkembangan sektor pariwisata dan investasi tanpa mengesampingkan aspek kesehatan dan keselamatan masyarakat.