#

Ketahui Peran CIQP dalam Menjaga Kesehatan Pelabuhan

#Muhammad Yasir 25 Nop 2024

Pelabuhan merupakan pintu gerbang utama lalu lintas manusia, barang, hewan, dan tumbuhan antara wilayah dalam negeri maupun antarnegara. Sebagai tempat yang rentan menjadi jalur penyebaran penyakit, pelabuhan memerlukan pengawasan ketat untuk menjaga kesehatan masyarakat dan lingkungan. Salah satu komponen penting yang bekerja dalam menjaga keamanan dan kesehatan ini adalah CIQP, singkatan dari Customs (Bea Cukai), Immigration (Imigrasi), Quarantine (Karantina), dan Port Authority (Otoritas Pelabuhan). Setiap institusi dalam CIQP memiliki tugas dan tanggung jawab yang saling melengkapi untuk memastikan kesehatan pelabuhan terjaga.

1. Bea Cukai (Customs)

Bea Cukai bertugas mengawasi lalu lintas barang yang masuk dan keluar dari pelabuhan. Dalam kaitannya dengan kesehatan, Bea Cukai berperan mencegah masuknya barang berbahaya, seperti bahan kimia beracun, obat-obatan ilegal, atau produk makanan yang tidak memenuhi standar kesehatan. Barang-barang tersebut dapat membawa risiko besar terhadap kesehatan masyarakat, sehingga pemeriksaan mendalam terhadap kargo menjadi prioritas utama Bea Cukai.

2. Imigrasi (Immigration)

Imigrasi mengawasi pergerakan manusia, baik penumpang maupun awak kapal, yang masuk dan keluar melalui pelabuhan. Dalam hal kesehatan, Imigrasi bekerja sama dengan Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) untuk memastikan penumpang membawa dokumen kesehatan, seperti sertifikat vaksin atau hasil tes tertentu. Langkah ini menjadi filter pertama untuk mencegah penyebaran penyakit menular melalui manusia.

3. Karantina (Quarantine)

Karantina memiliki tugas utama mencegah keluar atau masuknya penyakit dari dan ke dalam negeri. Dalam CIQP, karantina memiliki peran yang unik, yaitu membagi tanggung jawab antara Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) dan Badan Karantina Indonesia.

Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) bertugas menjaga kesehatan manusia dan alat angkut, seperti kapal dan pesawat, dari risiko penyakit menular. BKK melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap penumpang, kru, serta memastikan alat angkut dalam kondisi higienis dan bebas dari vektor penyakit. Mereka juga melakukan vaksinasi internasional serta screening penyakit seperti HIV/AIDS dan penyakit lainnya yang menjadi perhatian global.

Badan Karantina Indonesia, di sisi lain, bertanggung jawab terhadap pengendalian hewan, ikan, dan tumbuhan. Hal ini penting untuk mencegah masuknya penyakit pada ternak, penyebaran hama, maupun kerusakan pada ekosistem tanaman lokal akibat komoditas impor.

Dengan pembagian tugas ini, Balai Kekarantinaan Kesehatan menjadi garda utama dalam melindungi kesehatan manusia yang melintas melalui pelabuhan.

4. Otoritas Pelabuhan (Port Authority)

Otoritas Pelabuhan atau lebih dikenal dengan Syahbandar, secara umum adalah orang yang bertanggung jawab atas keamanan dan kelancaran lalu lintas kapal di pelabuhan. Mereka ikut memantau lingkungan kapal yang sehat dan memberikan izin layak jalan kapal, mereka mengatur lalu lintas kapal, dan memantau penerapan protokol kesehatan di seluruh area pelabuhan. Dalam situasi khusus, seperti wabah penyakit, mereka bekerja sama dengan CIQ lainnya khusunya Balai Kekarantinaan Kesehatan untuk memastikan seluruh prosedur kesehatan diterapkan secara ketat.

Sinergi CIQP untuk Kesehatan Nasional

Keempat institusi dalam CIQP bekerja bersama memastikan pelabuhan menjadi tempat yang aman dan sehat. Contohnya, jika ditemukan penumpang yang terindikasi membawa penyakit menular, BKK akan melakukan pemeriksaan, Imigrasi memastikan dokumen kesehatan lengkap, Bea Cukai memeriksa barang bawaannya, dan Otoritas Pelabuhan menyediakan fasilitas logistik seperti ruang isolasi.

Karantina kesehatan, dalam hal ini, menjadi garda utama dalam menjaga kesehatan manusia di pelabuhan, sementara karantina hewan, ikan, dan tumbuhan menjaga keseimbangan ekosistem nasional. Dengan sinergi kuat di antara CIQP, pelabuhan Indonesia dapat tetap aman, sehat, dan bebas dari ancaman penyakit global.

Pelabuhan yang sehat tidak hanya mencerminkan keberhasilan CIQP, tetapi juga menjadi simbol negara yang tangguh dalam menghadapi tantangan kesehatan global.