#

WHO Resmi Umumkan Waspada Tingkat Tinggi Terhadap Virus MPOX

#Muhammad Yasir 26 Agustus 2024

Sabang, 23 Agustus 2024 - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi mengumumkan peringatan waspada tingkat tinggi terhadap virus MPOX, setelah lonjakan kasus di beberapa negara di Afrika dan Asia. Virus MPOX, yang pertama kali muncul di Republik Demokratik Kongo, Burundi, Kenya, Rwanda, dan Uganda pada Juli 2024, kini telah menyebar ke luar Afrika dan mengancam stabilitas kesehatan global.

Menurut laporan WHO, lonjakan kasus MPOX telah menjadi perhatian internasional. Selama pertemuan pertama Komite Darurat Peraturan Kesehatan Internasional (IHR) pada 14 Agustus 2024, Direktur Jenderal WHO menetapkan bahwa lonjakan MPOX yang sedang berlangsung di Republik Demokratik Kongo dan sejumlah negara Afrika lainnya merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC). Data yang tersedia menunjukkan bahwa hingga pertengahan tahun 2024, sebanyak 1854 kasus MPOX telah dilaporkan di Kawasan Afrika WHO, yang mencakup 36% dari kasus yang diamati di seluruh dunia. Khusus di Republik Demokratik Kongo, lebih dari 15.000 kasus klinis dan lebih dari 500 kematian telah dilaporkan, melampaui jumlah kasus yang terjadi pada tahun sebelumnya.

Virus MPOX klade Ia telah menjadi endemik di DRC, dengan tingkat kematian kasus agregat sebesar 3,6%. Selain itu, munculnya varian baru MPOX, yakni klade Ib, yang menyebar melalui penularan antar manusia, terutama melalui hubungan seksual, telah memperparah situasi. Klade Ib ini telah menyebar dengan cepat di wilayah timur DRC dan mempengaruhi populasi dewasa, terutama yang terkait dengan jaringan seks komersial.

Virus MPOX kini telah melintasi benua. Thailand menjadi negara Asia Tenggara pertama yang melaporkan kasus MPOX pada 22 Agustus 2024, dengan seorang warga asing yang baru kembali dari Afrika terinfeksi varian klade Ib. Thailand kini tengah menangani pasien tersebut di bawah pengawasan ketat karantina kesehatan setempat. Selain itu, kasus serupa juga ditemukan di Swedia dan Filipina, menandakan bahwa penyebaran virus ini tidak hanya terbatas pada negara-negara Afrika.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. M. Syahril, juga menegaskan bahwa Indonesia tetap waspada terhadap ancaman MPOX. Indonesia pertama kali melaporkan kasus MPOX pada Agustus 2022 dengan satu kasus konfirmasi. Hingga tahun 2024, Indonesia telah melaporkan 88 kasus konfirmasi, semuanya merupakan varian Clade II. Meskipun belum ada penambahan kasus baru sejak terakhir dilaporkan, Kementerian Kesehatan terus memantau perkembangan situasi global terkait MPOX.

Dengan semakin meluasnya penyebaran virus ini, WHO dan Kementerian Kesehatan RI mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan menerapkan langkah-langkah pencegahan. Situasi ini memerlukan perhatian serius dari semua pihak untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dan melindungi kesehatan masyarakat secara global.

Sumber: WHO, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, CNBC Indonesia

https://www.who.int/news/item/19-08-2024-first-meeting-of-the-international-health-regulations-(2005)-emergency-committee-regarding-the-upsurge-of-mpox-2024

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20240824/4946297/tiga-kasus-baru-mpox-di-dunia-dua-diantaranya-clade-ib/

https://www.cnbcindonesia.com/news/20240822082714-8-565365/video-thailand-laporkan-dugaan-kasus-pertama-mpox-di-asia-tenggara