#

Surveilans Sentinel Kepadatan Tikus dan Deteksi Leptospirosis di Gampong Kuta Barat

#Budi Kusumaningrum 14 Juni 2024

Sabang, 14 Juni 2024, Pada tanggal 10-13 Juni 2024, Tim dari BKK Sabang yang diketuai oleh Budi Kuusmaningrum, SKM, Dinas Kesehatan Provinsi Aceh diwakili oleh Riski Muhammad, Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Sabang diwakili oleh Muharti Octavia, dan BKK Pangkal Pinang bekerja sama dengan Keuchik Gampong Kuta Barat telah melaksanakan surveilans sentinel kepadatan tikus dan deteksi leptospirosis di Gampong Kuta Barat, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang, Provinsi Aceh. Kegiatan ini bertujuan untuk memantau populasi tikus serta mendeteksi keberadaan bakteri Leptospira yang dapat menyebabkan leptospirosis pada manusia.

Leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira, yang umumnya ditularkan melalui kontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi urine hewan yang terinfeksi, terutama tikus. Oleh karena itu, pemantauan kepadatan populasi tikus dan deteksi dini bakteri Leptospira sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini di masyarakat.

#
#

Budi Kusumaningrum,SKM, menjelaskan bahwa kegiatan surveilans ini menggunakan metode pemasangan perangkap tikus di berbagai titik strategis di Gampong Kuta Barat. "Kami memasang perangkap di area permukiman, pasar, dan tempat-tempat lain yang dianggap rawan untuk memantau kepadatan tikus serta mengumpulkan sampel untuk pemeriksaan laboratorium,".

Selama empat hari pelaksanaan surveilans, tim berhasil menangkap sejumlah tikus yang kemudian diuji di laboratorium untuk mendeteksi keberadaan bakteri Leptospira. Hasil awal menunjukkan adanya indikasi positif keberadaan bakteri tersebut pada beberapa sampel, yang menandakan perlunya tindakan pencegahan yang lebih intensif.

Kepala BKK Sabang, Bapak Saifullah, SKM, M.Kes, menyatakan bahwa langkah-langkah preventif perlu dilakukan untuk menanggulangi ancaman leptospirosis. "Kami akan meningkatkan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, mengelola sampah dengan benar, dan menghindari kontak langsung dengan air yang terkontaminasi,".

Selain itu, sebagai tindak lanjut pemerintah setempat perlu merencanakan program pengendalian tikus secara berkelanjutan, termasuk pemberian racun tikus dan perbaikan sanitasi lingkungan. "Kerjasama dengan masyarakat sangat penting dalam upaya ini. Kami berharap masyarakat dapat lebih waspada dan aktif berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan," tambahnya.

Kegiatan surveilans ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan mencegah penyebaran penyakit menular. Bersama BKK Sabang dan Dinas Kesehatan Kota Sabang akan terus memantau perkembangan situasi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan keamanan dan kesehatan warga.