Malam itu 29 Nopember 2024, di bawah gemerlap lampu Auditorium Siwabessy, Gedung Prof. Sujudi, Kementerian Kesehatan RI, tepuk tangan menggema saat nama Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas II Sabang disebut sebagai penerima penghargaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dengan Kepatuhan Interaksi Pelayanan Publik Sangat Baik Tahun 2024. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, dalam ajang Malam Anugerah Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60.

Bagi kami, petugas BKK Sabang, ini bukan sekadar penghargaan. Ini adalah bukti dari kerja keras, dedikasi, dan komitmen yang telah kami tanamkan dalam setiap pelayanan kepada masyarakat.

Komitmen di Pintu Gerbang Nusantara

Sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan kesehatan di pintu masuk internasional, tugas kami bukan hanya sekadar memeriksa dokumen atau melakukan pengawasan kesehatan. Setiap hari, kami memastikan bahwa setiap individu yang masuk melalui Pelabuhan Sabang telah memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan.

Kami adalah mereka yang berdiri di bawah terik matahari, di gelombang angin laut, memeriksa kapal demi kapal yang bersandar. Kami adalah mereka yang sigap menangani setiap potensi ancaman penyakit menular yang bisa masuk ke wilayah Indonesia.

Pelayanan Tanpa Kompromi

Penghargaan ini tidak datang begitu saja. Kami telah melewati berbagai tantangan, dari pandemi global hingga peningkatan arus kapal pesiar yang membawa ribuan wisatawan mancanegara. Namun, satu hal yang tidak pernah berubah: komitmen kami untuk memberikan pelayanan terbaik.

Kami percaya bahwa pelayanan publik bukan hanya tentang prosedur, tetapi tentang empati, ketelitian, dan tanggung jawab. Setiap penumpang, setiap kru kapal, dan setiap warga yang kami layani harus mendapatkan perlakuan terbaik, sesuai dengan standar kesehatan internasional.

Malam Penghargaan yang Mengharukan

Saat kami melangkah ke atas panggung untuk menerima penghargaan, ada kebanggaan yang tidak bisa kami sembunyikan. BKK Sabang berdiri sejajar dengan UPT terbaik lainnya di Indonesia. Kami bukan sekadar penjaga pelabuhan, kami adalah bagian dari transformasi kesehatan nasional.

Menteri Kesehatan dalam sambutannya mengatakan, “Keberhasilan pelayanan kesehatan bukan hanya soal kebijakan, tetapi juga tentang bagaimana kita menyadarkan masyarakat akan pentingnya kesehatan.”

Kami sadar, penghargaan ini bukan akhir, melainkan awal dari tanggung jawab yang lebih besar. Kami akan terus menjaga standar pelayanan, memperkuat pengawasan, dan memastikan bahwa setiap individu yang masuk ke Sabang terlindungi dari ancaman kesehatan.

Malam itu, kami membawa pulang lebih dari sekadar trofi. Kami membawa semangat baru, motivasi yang lebih besar, dan kebanggaan yang akan terus kami jaga. BKK Sabang bukan hanya nama, tetapi simbol dari dedikasi tanpa henti untuk kesehatan bangsa.

Ditulis oleh: Muhammad Yasir, S.E.